Jurnal-06

Jurnal-06

Mengapa Dunia Tidak Adil? Inilah Jawabannya!

Mengapa Dunia Tidak Adil? Inilah Jawabannya!


Selamat siang, selamat beraktivitas.

Mohon maaf saya salah, jika anda membaca postingan ini berarti anda sedang merasa jenuh akan hidup anda dan saat ini anda sedang tidak ingin melakukan apapun. Yang berarti anda sedang nganggur, ya benar anda sedang nganggur.. sangat nganggur.

Saya tidak akan memaksakan anda untuk mengerti dengan apa yang saya katakan, karena saya percaya setiap orang pasti memiliki penderitaannya masing-masing yang dimana kita tidak akan bisa saling mengerti satu sama lain karena memang latar belakang kita, cerita hidup kita, dan orang-orang di sekitar kita itu jauh berbeda.

Akan tetapi, izinkan saya membagi pengalaman saya selama ini. Saya sudah mendirikan blog ini sejak 2014 dan saya tidak memposting artikel secara rutin karena memang saya tidak ingin menjadikan blog ini sebagai sebuah pekerjaan.

Saya berkali-kali daftar adsense namun ditolak terus karena memang kontennya tidak cukup menarik, saya sadar diri. Akan tetapi, saya tidak peduli akan itu semua. Ketika saya merasa ingin menulis, saat itulah saya menulis di blog ini dan berbagi apa yang saya miliki kepada orang-orang yang mungkin tidak seberapa jumlahnya. Namun, memiliki orang yang mau membaca postingan saya saja sudah cukup puas.

Mengapa saya tidak serius terhadap blog ini? Saya termasuk salah satu penderita "mental illness" , sub "depresi". Sebenarnya sudah lama saya menderita penyakit gangguan kepribadian ini, oleh karena itu saya tidak bisa serius terhadap sesuatu apapun.

Saya berusaha berjuang, meski jujur saja saya miskin, saya tidak punya banyak uang, saya juga tidak bisa konsultasi rutin ke psikiater karena keterbatasan ekonomi. Hidup saya cukup menderita, saya setiap hari makan nasi kecap + kerupuk. Semua itu saya jalani karena saya memang tidak mempunyai pekerjaan yang layak, saya tidak memiliki skill atau kemampuan apapun.

Saya berusaha daftar ojek online, tapi ditolak.Saya berusaha membuat novel, tapi gagal, saya mencoba membuat blog download, gagal juga. Saya mencoba jadi translator, masih gagal. Saya mencoba membuat musik, suara saya fales. Saya mencoba membuat game, tidak kesampaian. Saya mencoba membuat aplikasi website berbasis codeigniter, alhamdulillah ada teman saya yang membutuhkan bantuan saya dan saya mendapatkan sedikit hasil dari hal tersebut.

Seharusnya tahun ini saya sudah selesai skripsi, namun nilai saya ada yang kurang jadi saya harus memperbaiki nilai terlebih dahulu dan tahun depan baru bisa skripsi.

Masih banyak lagi hal-hal yang bisa dibilang "sial" lainnya yang terjadi pada hidup saya. Akan tetapi kita cukupkan saja sampai disini, kita kembali lagi ke judul postingan.

Mengapa dunia tidak adil? Jawabannya adalah,

Bukan dunia yang tidak adil, tapi kita yang terlalu lemah untuk menghadapi dunia yang keras. Kita tidak memiliki power yang cukup untuk menghadapi segala rintangan yang ada, ini memang benar adanya.

Seorang anak yang sejak kecil dimanja, ketika besar ia menghadapi dunia yang keras ini, bagaimana responnya menurut anda? Tentu ia akan kewalahan, tidak sanggup untuk menghadapinya karena memang dia sudah terbiasa hidup enak tanpa ada beban penderitaan.

Namun, berbanding dengan orang-orang yang sejak kecil hidupnya susah payah, mati-matian, untuk makan saja susah, mereka mau bekerja apapun demi bisa bertahan hidup. Tapi kita? apakah anda mau menjadi kuli bangunan? mau menjadi pemulung?

Mereka mau, mereka tidak gengsi, tidak malu. Mereka sanggup karena mereka memang sudah terbiasa, jadi yang jadi masalah disini adalah "kebiasaan".

So, inilah mengapa saya saat ini menderita. Agar saya mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak memiliki apa-apa karena memang saya sejak kecil selalu dimanja. Saya tidak mau mengerti bagaimana susahnya berjuang mencari uang, hingga akhirnya saya merasakan sekali bahwa kita hidup memang benar-benar butuh uang. Uang memang bukan segalanya, akan tetapi kita tetap membutuhkannya.

Jadi jawabannya adalah "diri sendiri". Kita tidak perlu memikirkan hal-hal yang rumit, jika memang kita menginginkannya, gapailah saat ini juga tidak usah nanti-nanti. Apa yang terpenting adalah kita terus berusaha, berusaha, berjuang, bekerja, dan terus belajar segalanya.

Tidak peduli anda memiliki penyakit, tidak peduli anda jelek, anda lgbt, anda ditolak lingkungan, dunia tidak akan berjalan sesuai harapan anda. Karena itulah anda harus berjuang untuk menggenggam dunia ini menjadi milik anda, bukan hanya menunggu dan berkeluh kesah, tapi lakukanlah saat ini juga.

"Ketidakadilan bukan suatu alasan untuk anda menyerah, 
karena menang tidak akan terjadi tanpa adanya kalah."
- Jurnal06 -

Terimakasih.

Pihak Netral: Mengabaikan Keadilan, Tidak Ikut Andil dalam Kejahatan.

Pihak Netral: Mengabaikan Keadilan, Tidak Ikut Andil dalam Kejahatan.


Assalamu'alaikum, Wr. Wb.

Berbicara tentang pihak ketiga, penengah, penonton, maupun pihak yang tidak memilih. Kita tertuju pada satu hal yang seringkali disebut sebagai "Netral". Definisi dari netral itu apa sih? Silahkan buka kamus besar bahasa indonesia untuk mengetahui lebih lanjut.

Saya mengakui bahwa saya termasuk salah satu manusia yang memilih netraldalam segala hal, karena ada hal-hal yang hanya bisa dilihat jika kita berada di posisi netral.

Netral berarti tidak memilih, tidak berpihak, tidak ikut dalam aliansi manapun, yang artinya kita bebas melakukan apapun yang kita mau berdasarkan keinginan diri sendiri. Netral bisa juga berarti merdeka, dalam hal tertentu.

Akan tetapi, pihak netral tidak boleh memilih. Anda tidak dapat memilih yang mana, mungkin anda bebas melakukan apapun yang anda inginkan. Namun, bukan berarti anda dengan mudahnya berpihak pada satu hal lalu pindah berpihak kepada hal yang lainnya.

Di dunia ini selalu ada dua hal yang sudah pasti berlawanan yaitu hitam-putih, benar-salah, baik-jahat, korban-pelaku, dan sebagainya. Tetapi, bagaimana jika ada satu hal lagi yang muncul sebagai pihak yang tak terlihat?

Ada sebuah kejadian dimana banyak orang lain berpihak pada hal yang baik dan menghancurkan hal yang jahat. Jika seorang narapidana disiksa oleh sipir penjara, siapa yang salah?

Sebagai pihak netral, kita tidak perlu membela siapapun karena dua-duanya adalah salah.

Narapidana salah karena dia telah melakukan kejahatan yang membuatnya masuk ke dalam penjara dan disiksa oleh sipir tersebut.
Sipir Penjara juga salah karena memperlakukan narapidana layaknya binatang lemah yang tak berdaya, menyiksa makhluk hidup adalah salah satu perbuatan keji.

Jadi, yang mana yang benar? Dua-duanya benar.

Narapidana benar karena sebagai penjahat, ia harus menerima hukuman penjara dan rela disiksa oleh sang sipir.
Sipir penjara juga benar karena narapidana harus dihukum sesakit mungkin agar dia tidak berani berbuat jahat lagi.

Jika anda adalah orang yang memiliki rasa keadilan yang tinggi, anda adalah orang baik, diantara kedua pihak ini, siapakah yang akan anda pilih?

Saya tidak perlu memilih, dan jika anda tidak memilih berarti anda juga termasuk pihak netral.

Apakah anda menyadari bahwa jika anda memilih salah satu pihak, berarti anda sudah siap untuk menyakiti pihak yang lainnya?

Ada kisah seorang pahlawan sejati, dia sangat ramah dan baik hati. Hingga suatu saat muncul orang yang sangat membencinya atas pemikiran bodoh yang ia miliki.

Di sebuah daratan kering nan panas, banyak anak-anak menderita kelaparan, orang tua yang sakit-sakitan karena tidak ada air, makanan, serta tidak adanya orang lain yang mau membantu mereka untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini.

Pihak jahat merasa kasihan kepada mereka, jika membunuh seseorang berarti menghilangkan penderitaan dan rasa sakit, mengapa tidak bunuh mereka semua? Ya, membunuh berarti menghilangkan penderitaan dan rasa sakit!

Pihak pahlawan merasa kasihan kepada mereka, dia berusaha untuk memberi mereka makanan yang banyak, dan membaginya secara adil merata. Mereka juga manusia, mereka berhak untuk hidup selama waktu yang mereka inginkan.

Namun, hidup berarti harus menanggung penderitaan dan rasa sakit selama mungkin. Dan mati bisa menjadi solusi untuk pihak lain agar pihak lain memiliki cadangan makanan yang lebih banyak sehingga mereka bisa hidup makmur.

Dalam situasi tersebut, pihak mana yang akan anda pilih?

Saya rasa cukup sampai disini saja, renungkanlah sebaik mungkin untuk memilih jalan mana yang harus anda tempuh. Karena tidak selamanya kebaikan berbuah baik dan kejahatan berbuah jahat. Terkadang, kejahatan berbuah baik dan kebaikan berbuah jahat.

Dunia tidak semudah apa yang anda fikirkan.

"Anda tidak bisa melihat sesuatu sebelum anda mengetahui sesuatu tersebut."
- Jurnal06 -

Wassalam.

Saya Kesepian, Tolong Saya!

Saya Kesepian, Tolong Saya!



Assalamu'alaikum, wr. wb.

Sebelumnya saya ingin agar anda membaca kisah dibawah ini dengan perlahan-lahan sambil diiringi musik melow atau gloomy, saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting yang mungkin anda hanya bisa menikmatinya dengan iringan musik, terima kasih.

----- * -----

Aku kesepian, tolong aku!

Aku tak peduli apapun, aku tak peduli siapapun. Engkau yang menatap layarmu, yang memendam rasa penasaran akan apa yang aku ucapkan.

Aku sudah tidak tahan lagi berada di dunia ini, hidupku terbuang percuma! Memangnya apa yang bisa kau lakukan?! HAH?!!

PERSETAN! Teruslah menonton diriku mati!

Perlahan-lahan sesuatu itu merenggutku, menenggelamkanku dalam kesepian. KAU PIKIR INI LUCU?!

TERTAWALAH SEPUASMU!! TERUSLAH TERTAWA SAMPAI KAU MATI!!

Sesak dadaku, menggigil badanku, jatuh air mataku, dan bagaimana denganmu?

Beginikah hidup? Hahaha, terkadang aku ingin menertawakannya sampai mati. Apalagi yang bisa ku capai? Apalagi yang bisa ku dapat? APA?!!

Tidakkah kau berpikir lebih baik seseorang sepertiku mati saja? HAH?!

Bayangan itu terus menghantuiku, tentang pembicaraan di sekolah, tentang bentakan keras dalam rumah, tentang suara keras benda yang terlempar memantul dari tubuhku. Aku menyukainya, dia berwarna biru.

Terkadang aku tak menyadari warna yang muncul disekelilingku, seperti hanya satu warna, abu-abu. Bukankah sesuatu lebih indah jika berwarna? Jika dunia adalah putih maka aku adalah hitam, kami berpadu menjadi abu-abu.

Ruangan yang sunyi ini membunuhku, raga dan jiwaku pergi meninggalkan sisa memori. Mencekam rasanya ketika menutup mata, tidak ada yang menantiku disana selain hitam.

Bodohkah aku? Memang aku ini bodoh, dungu, dan tidak berguna. Mereka menertawakanku, begitu juga denganmu? Bahagia rasanya menertawakan orang lain, sangat bahagia sekali.

Mengetahui ada sesuatu yang lebih rendah daripada dirinya di dunia ini, hahaha.

TIDAK LUCU!!

Tersenyum ku menyapa manusia di pagi hari, mereka membalasnya dengan tatapan sinis. Sungguh senja di pagi hari yang indah.

Melangkah ku berjalan menyusuri terik matahari yang tak lagi panas, namun dingin. Menggigil badanku di tengah hari yang cerah, seperti hujan.

Untuk semua kesendirian dan kesepianku, maafkan aku.

Bila memang ini yang terbaik bagi dunia, apa yang mereka inginkan hanyalah kepergianku. Memang sudah takdirku untuk melangkahkan kaki kebawah jurang.

Tidakkah kau frustasi? Tidak, aku tidak memiliki apapun selain gelap.

Jika sudah tak lagi ada, hidup tak lagi bermakna. Kebahagiaan yang kau cari hanyalah untuk melihatku menderita. Terima kasih atas waktu berhargamu dalam hidupku, meski aku hanya dijadikan sebagai objek tak berbentuk.

 Sulit rasanya berada diantara hidup dan mati, kesempurnaan yang abadi.

Terima kasih untuk segalanya, sampaikan salamku pada dunia dan berikan mereka hiburan terbaik atas diriku.

----- Selamat Tinggal -----

Mohon maaf atas tulisan yang konyol ini, terima kasih sudah membacanya.

Jika anda mengerti setelah membaca tulisan diatas, maka seharusnya anda mengerti apa yang harus anda lakukan. Dan jika anda tidak mengerti setelah membaca tulisan di atas, mohon maaf jika saya tidak memiliki bakat seorang sastrawan.

Kisah di atas bukanlah kisah saya, sebagian memang tapi tidak seluruhnya.

Saya memiliki seorang teman, dia sudah meninggal dunia karena bunuh diri. Dia termasuk orang yang sangat ceria, aktif, dan cukup pintar. Hingga suatu hari saya bertanya kepada dirinya "Apakah kau pernah mati?"

Dia menjawab dengan menganggukkan kepala, "bagaimana rasanya?" ucap saya.

Dia tidak berbicara sepatah katapun, hingga keesokan harinya..

Saya rasa cukup sampai disini, apa yang ingin saya ungkapkan hanyalah apa yang saat ini anda rasakan.

"Terima kasih."
- Jurnal06 -

Wassalam.

Kiblat Opini - Sesi 1

Kiblat Opini - Sesi 1






Selamat pagi, siang, sore, malam para hadirin sekalian.

Kali ini saya tidak akan menjabarkan hal-hal yang khusus seperti permasalahan keluarga, cinta, ataupun ambisi dan cita-cita. Daripada saya kebanyakan melenceng sana-sini lebih baik saya membuat post khusus untuk saya bebas ber-opini.

Di sesi satu ini saya tidak akan memberikan tema khusus tentang apa yang akan saya bahas, mari kita anggap saya dan anda sedang mengobrol di sebuah ruangan yang nyaman dengan segelas kopi ataupun teh.

Jadi, apa yang kita bicarakan? Apa yang ingin anda dengar dari saya?

Ketika manusia ditanya mengenai topik pembicaraan, yang ada di kepala mereka justru "blank!" tidak tahu apa yang harus mereka katakan.

Karena otak anda sudah kosong, mari kita mulai dengan pembicaraan yang hangat mengenai diri sendiri. Apakah anda sedang memikirkan sebuah pertanyaan untuk saya? Tidak, karena yang anda lakukan sedari tadi hanya membaca sambil berkata "Apaan sih post ini? Gak jelas banget."

Kita asumsikan bahwa saya benar, maka saya ingin mengenal anda tanpa harus menyebutkan identitas anda.

Silahkan ceritakan sebuah pengalaman hidup anda dengan tema sesuka hati anda di kolom komentar tanpa harus memperkenalkan diri anda ataupun menunjukkan identitas tokoh yang ada didalam cerita. Saya menamai-nya "Game Anonim."

Anda tidak perlu takut akan aib yang tersebar selama anda tidak menyebut identitas tokoh dalam cerita yang anda tulis.

Apa yang ingin saya katakan adalah, bahwa tidak peduli sepedih apapun penderitaan anda, atau semewah apapun kebahagiaan anda, orang lain tidak akan memperdulikan siapa diri anda.

Anda pikir anda hebat? Anda pikir anda harus mendapatkan perhatian yang lebih daripada yang lain? Anda pikir anda berada di puncak rantai makanan tertinggi dalam kasta manusia?

Tidak seorang pun di dunia ini peduli akan kehadiran anda, bahkan seorang teman yang anda kira dia rela membantu anda dan selalu berada disamping anda untuk selamanya, keesokan hari bisa saja ia pergi meninggalkan anda dan berkata bahwa anda sudah tidak layak untuk dijadikan sebagai teman.

Terima kasih pada dunia yang kejam, anda menangis, anda tertawa, anda marah, dan anda menderita.

Mari kita bahas topik yang lain, dan perlu di ingat saya tidak peduli dengan topik politik yang sedang panas-panasnya membakar warna sosial media.

Karena ketika anda mengetahui satu topik yang sangat trending, apakah anda tahu? Bahwa anda tanpa sadar lebih sering menggunakan topik yang kerap kali anda dengar dari orang lain untuk dibawakan ke dalam pembicaraan antar kolega, teman, keluarga, pacar (mungkin), ataupun orang lain.

Hanya saja masih cukup banyak makhluk-makhluk yang sanggup menahan hasratnya agar tetap diam dan tidak mengucapkan topik berbahaya tersebut.

 Apakah anda sadar? Sedari tadi saya sedang membahas topik tersebut tanpa harus saya tulis topik tersebut dengan jelas.

Rangkaian kata, untaian makna, akan hadirkah dirimu.. dalam penantianku yang semu?

Mari kita abaikan kalimat diatas ini, oke saya akan membahas sesuatu.

Maaf, saya lupa mau bahas apaan.

Berbicara mengenai diri pribadi, seringkali kita tidak menyadari bahwa kita sedang bernafas, sedang melihat, sedang mendengar, sedang mencium bau sesuatu, ataupun sedang meraba sesuatu.

Selamat, anda berada dalam kondisi Gamma.

Dalam istilah neurotik, saya tidak tahu apaan itu neurotik. Sepertinya sejenis penyakit asam urat, ah sudahlah. Kita tidak berbicara humor disini, kita berbicara tentang gelombang otak.

Gelombang otak terbagi menjadi: Alpha, Beta, Theta, Delta, dan Gamma. Apaan itu gelombang otak? Saya tidak tahu itu apaan pokoknya ikuti saja alur pembicaraannya.

Gelombang Alpha terjadi ketika kondisi manusia mencapai antara sadar dan tidak sadar, semacam kondisi ngantuk. Cukup sulit untuk menjelaskan fungsi dari gelombang alpha itu sendiri, fungsinya sangat-sangat banyak sekali bahkan bisa dibilang 'WOW' , tapi saya tidak tahu fungsi apa saja silahkan browsing.

Gelombang Beta terjadi ketika kondisi manusia dalam keadaan normal, seperti anda yang sedang membaca sekarang ini. Tidak begitu banyak fungsinya, ya seperti biasa saja anda melakukan aktivitas seperti itu.

Gelombang Theta terjadi ketika anda dalam keadaan, mohon maaf saya lupa. Kita selesaikan bahasannya cukup sampai disini saja. Akan tetapi, silahkan browsing jika ingin mengetahui lebih lanjut.

Inti dari penjelasan saya diatas, adalah sebuah perintah bagi anda untuk berusaha mencari ilmu pengetahuan sendiri jika anda belum tahu apa itu gelombang otak. Gelombang otak itu semacam ombak air yang terkoyak-koyak di dalam otak anda, mohon maaf saya bercanda.

Setiap memori yang anda miliki adalah berharga, sekecil apapun pengetahuan yang anda dapatkan, setitik apapun sudut pandang yang anda peroleh, atau manfaat yang berasal dari kajian filosofi bodoh saya yang humornya garing. Oh ya, memangnya filosofi itu apa?

Sejujurnya saya bukan orang yang serba tahu, saya hanya menggunakan sudut pandang garis umum untuk memahami dan menjelaskan sesuatu sehingga banyak yang tidak saya ketahui, meski sebenarnya saya sudah tahu.

Mohon maaf sudah membuang waktu anda untuk membaca coretan bodoh saya, terkadang saya hanya ingin berbicara dengan seseorang. Namun, saya tidak memilikinya.

Jika berkenan, tinggalkan komentar anda agar saya tidak merasa kesepian.

"Tidak penting sebagaimanapun informasi, yang terpenting adalah apa yang dipahami oleh orang lain."
- Jurnal06 -

Wassalam.

Seberapa Kejam Orang Tua Anda?

Seberapa Kejam Orang Tua Anda?



Assalamu'alaikum, Wr. Wb.

Banyak kisah yang tertulis dalam sejarah keluarga, tak terkecuali keluarga kita sendiri. Hubungan orang tua dan anak adalah hubungan yang paling rumit yang mungkin pernah anda alami seumur hidup anda.

Pernahkah anda bertanya mengapa orang tua anda seperti ini, atau mengapa orang tua anda seperti itu. Bagi orang tua pernahkah bertanya mengapa anak saya seperti ini, atau mengapa anak saya seperti itu.

Kehidupan tetap berjalan semestinya, waktu tidak berhenti hanya karena permasalahan kecil antara orang tua dan anak. Tak peduli seberapa banyak pun manusia berbuat dosa, atau perbuatan keji yang melukiskan dendam didalam hati orang lain. Waktu akan terus berjalan tak peduli perbuatan apa yang pernah anda sesali.

Kesalahan dalam mendidik anak, terkadang menyisakan benih penyesalan terdalam di hati orang tua. Apalagi bila mereka tidak bisa dimaafkan oleh anak mereka atas apa yang telah mereka perbuat di masa lalu.

Hidup tidak seindah kisah drama sinetron dan film-film bernuansa imaji, terkadang kita melupakan bahwa apa yang ada didepan kita adalah realiti.

Saya tidak akan berkata hal-hal yang indah yang mungkin bisa memotivasi anda hari ini dan hilang motivasi di esok hari. Akan tetapi, cobalah berfikir dengan sudut pandang yang lain.

Ketika anda mencapai usia dimana anda seharusnya bekerja keras mencari nafkah untuk anak istri anda, anda baru menyadari sudut pandang orang tua anda. Bahwasannya hidup tak seindah apa yang difikirkan oleh anak-anak.

Mereka yang masih bermimpi, suatu saat akan menyadari bahwa impian mereka tak lebih dari khayalan ilusi. Hanya saja, orang tua tidak pernah ada kemauan untuk menghentikan anaknya bermimpi. Dan anak pun tidak mau menuruti perkataan orang tua yang sejatinya memang realita, namun terdengar seperti mengada-ada.

Mari kita merenung bersama, seberapa kejam orang tua anda?

Apa saja yang pernah mereka lakukan pada diri anda? Silahkan dicatat semua, lalu tanyakan pada diri anda sendiri "mengapa orang tua saya melakukan hal ini?" dan "bagaimana bisa orang tua saya tega melakukan hal seperti ini?"

Tidak ada orang tua yang sempurna, kesalahan mendidik adalah hal yang wajar. Akan tetapi, luka yang diterima akan sangat jauh dalam membekas di hati.

Saya tak peduli apakah anda seorang anak atau anda adalah orang tua, karena memang saya tidak peduli apa yang terjadi pada hidup anda. Itu kenyataannya, anda fikir dengan berkonsultasi kepada seseorang yang memiliki keahlian di bidang yang anda ingin pelajari, anda bisa dengan mudah mempelajarinya begitu saja?

Tidak, pelajaran yang paling sulit di dunia bukanlah matematika, akan tetapi pelajaran hidup yang amat berharga sehingga suatu hari nanti tidak akan ada penyesalan ketika anda hendak menuju kematian.

Berhentilah mengekang diri anda pada satu hal, apapun itu. Mulailah terbuka pada dunia dan nyatakan bahwa anda ada disana untuk siap menerima hantaman realita.

Hinaan, cacian, makian, ketidak adilan, tuduhan, pengasingan, dan apapun masalah yang anda alami dengan orang tua anda, itu bukan urusan saya. Hadapilah sendiri! Anda manusia, anda memiliki otak untuk berfikir, lengan untuk meraih, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan mulut untuk berucap.

Lalu apa yang anda permasalahkan? Orang tua yang kejam? Itu masalah anda, ya anda hadapilah sendiri!

Tidak ada seorang pun yang peduli pada diri anda, tidak bahkan pada hidup anda. Anda bisa memiliki teman karena anda berusaha berteman, anda memiliki saudara karena usaha orang tua anda, begitupula jika anda ingin memiliki keluarga yang bahagia. Berusahalah sendiri, cari solusinya!

Untuk apa anda datang ke blog ini jika anda hanya ingin mengeluh? Keluarkan saja semua keluhan anda pada orang tua anda!

"Manusia, manusia, dan manusia. Sampai kapan anda terus berbicara tentang manusia?!"
- Jurnal06 -

Wassalam.

Arsip Blog

Copyright © Jurnal-06. All rights reserved. Template by CB